Tentang SMA ku

Putih abu-abu adalah warna seragam untuk sekolah menengah atas dan sederajatnya. Dulu ketika masih berseragam tersebut, rasanya biasa saja. Seperti biasa berangkat pagi, bertemu teman-teman, belajar di kelas, kegiatan, dan pulang.. begitu seterusnya.

 Terletak di pinggir jalan . Kalau orang limbangandan selaawi pasti sudah tidak asing mendengarnya, SMATGAR nama sekolahku.

SMATGAR atau SMA N 13 Garut adalah sekolah terbaik di wilayah utara kabupaten Garut, sepertinya bukan hanya di wilayah utara saja tapi diseluruh Garut. 

Bisa dibilang, lingkungan yang baik untuk mendukung prestasi ada di sekolahku. Siswa-siswi yang masuk menjadi murid SMATGAR sudah ter-filter dulu, tentunya yang masuk SMATGAR sebagian besar adalah murid-murid yang cukup berprestasi dari sejak SMP. Dengan begitu, daya pacu seorang siswa akan menyesuaikan dengan berbagai murid yang kompeten.

Masuk SMA ditahun 2015, aku adalah orang yang beruntung bisa bersekolah di SMATgar. Banyak dari teman temanku SMP yang menginginkan bersekolah di SMATGAR tapi tidak lolos seleksi.

Bagaiman denganku? Apakah aku juga siswa teladan? Jawabnya siswa telatanhahaha.Aku hanya siswa biasa tidak pernah juara kelas, tidak pernah menjadi pengurus kelas, tidak juga aktivis organisasi. 

Tapi aku tak pernah sekalipun bolos sekolah maupun alpha dalam presensi. Karena sekolah adalah amanah dari orang tua. Bagiku membolos adalah pantangan mutlak yang harus aku hindari. Jika aku tidak masuk sekolah, pasti ada pemberitahuan dan ijin sebelumnya.

Aku pertama kali masuk di kelas sepuluh IPS-1. Semasa angkatanku, penjurusan sekolah dilakukan di kelas 11. Jadi pelajaran di sekolahku masih umum, aku dan teman-teman mempelajari pelajaran Fisika, Biologi, Sosiologi, Geografi, Ekonomi, dan Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, PKN, di tambah lagi muatan lokal.

Ya seperti itu, semua mata pelajaran itu kami tempuh. 

Yang membekas di memori adalah perjuangan mendapatkan nilai yang bagus.

Jurusan IPA menjadi favorit dari hampir sebagian besar murid SMA ku.

Entah mengapa, hal tersebut sudah mengakar bahwa IPA adalah jurusan yang bagus, peluang lebih lebar dan mendapatkan tempat yang lebih tinggi dalam profesi tertentu. Hal lain yang mendominasi di jurusan IPA adalah golongan siswa-siswi yang rajin dan tertib, ada juga yang berpendapat IPA adalah tempatnya calon istri-istri idaman haha 


Anggapan bahwa IPA itu lebih baik dari IPS adalah kesalahpahaman pemikiranku. Jurusan IPA dan IPS sebenarnya sama saja. Ilmu IPS akan lebih bisa diterapkan secara langsung di masyarakat dan kehidupan kita.

Ilmu IPA juga sangat bermanfaat, seperti listrik, lampu penerang, komputer, internet sebagian besar berasal dari ilmu-ilmu IPA. Semua penemuan-penemuan hebat itu di temukan oleh orang-orang yang mempelajari IPA, yang menjadi pertanyaan dimanakah jiwa kita?

Kebanyakan siswa baru SMA belum sampai ke pemikiran seperti itu, jurusan IPA tampak elit karena memang orang-orang jenius ada disana. dan IPS tambah buruk karena di dominasi pelajar-pelajar yang memang sulit diatur.

Cara pandang tentang IPA dan IPS seperti itu yang sudah menjadi paradok secara turun temurun di lingkungan sekolah membuatku memilih di jurusan IPA.

Sejujurnya, mata pelajaran IPS lebih menyenangkan buatku dari pada mata pelajaran IPA.

Nah begitulah cerita tentang sekolah ku.